Sapiens in Minutes #2. Tiga Revolusi Penting

Sekarang kita akan melihat dengan cepat masing-masing dari 3 revolusi, dan beberapa perspektif pemikiran yang disajikan oleh Harari.

TIGA REVOLUSI PENTING

Spesies Homo dimulai seperti hewan lain, mencari makan untuk tanaman, serangga kecil / hewan, bangkai dari karnivora, dan sesekali berburu permainan yang lebih besar. Awalnya, semua spesies Homo tinggal di daratan Afro-Asia. Sekitar 70.000 tahun yang lalu, Homo sapiens mulai melepaskan diri dari spesies manusia yang lain; sekitar 45.000 tahun yang lalu, kita membanjiri benua lain dan menyebabkan kepunahan masif secara global, termasuk semua spesies Homo lainnya. Ini adalah yang pertama dari 3 revolusi.

• REVOLUSI KOGNITIF

Mengapa Homo sapiens tiba-tiba membanjiri planet ini ketika nenek moyang kita tidak melakukannya setelah jutaan tahun? Harari menghubungkannya dengan fitur bahasa kita (kalimat, gosip, dan yang terpenting adalah fiksi) – di mana kita adalah satu-satunya spesies yang dapat berimajinasi dan berkomunikasi tentang hal-hal yang tidak ada.

Seekor kera mungkin bisa berkomunikasi dengan kera lain bahwa “ada singa di tepi sungai,” tetapi hanya Sapien yang dapat membayangkan dan menyampaikan bahwa “singa adalah roh pelindung suku kita.” Fiksi seperti ini membebaskan kita untuk menemukan filosofi, agama, jaringan perdagangan, dan institusi politik, tanpa terbatas pada evolusi genetik kita atau lingkungan saat ini. Fiksi menandai pelampauan spesies kita dari alam natural menuju alam kultural (dari gen menuju mem, dari biosfer menuju ideosfer, dari makhluk biologis menuju makhluk historis).

Mitos-mitos dan kepercayaan umum yang pernah kita kenal — misalnya Tuhan, kemuliaan kekaisaran, uang, hak asasi manusia — bukanlah realitas obyektif, melainkan realitas intersubyektif, yakni hanya eksis di dalam imajinasi kita dan dianggap nyata karena banyak orang (antar-subyektif) mempercayai keberadaannya. Mitos kolektif ini memungkinkan Sapiens untuk memperluas jangkauan keintiman alamiah (yang terbatas pada angka 150 orang) sehingga membuat kita bisa bekerja bersama dalam skala besar dengan cara yang tidak dapat dilakukan oleh spesies lain.

Peran dari fiksi / Tatanan Khayal kita ini sangat penting dalam peningkatan Sapiens menuju puncak rantai makanan. Namun, gaya hidup pemburu-pengumpul kita telah mengakar dalam DNA kita, telah membentuk sifat biologis, psikologis dan sosial kita. Hari ini kita mungkin tinggal di kota-kota dengan berbagai kemewahan modern, tapi DNA kita masih berpikir kita berada di padang rumput. Fleksibilitas kerja sama Sapiens dengan menggunakan tatanan khayal itu juga berdampak pada pemusnahan dan penghancuran massal ke setiap benua tempat kita menetap.

• REVOLUSI AGRIKULTUR

Sekitar 10.000 tahun yang lalu, kita menyelesaikan transisi dari mencari makan secara nomaden untuk menetap secara permanen di peternakan dan pertanian.

Tradisi agrikultur seharusnya memberi kita kehidupan yang lebih baik, tetapi Harari menyebutnya sebagai penipuan terbesar dalam sejarah. Memang, pertanian menyebabkan lebih banyak makanan per unit area (yang memungkinkan kita untuk berkembang biak secara eksponensial) tetapi juga menyebabkan nutrisi yang lebih buruk, lebih banyak penyakit, lebih banyak jam kerja dan kehidupan yang lebih keras untuk Sapiens dan hewan lainnya. Domestikasi hewan dan tumbuhan di era agrikultur pada dasarnya adalah sebuah peristiwa domestikasi manusia.

Di era agrikultur ini, realitas dan tatanan khayal baru bermunculan (misalnya kerajaan, bangsa, dan Tuhan atau sistem Dewa), yang memungkinkan kita untuk membangun kuil, desa, kota, bahkan imperium. Ini juga membenarkan penindasan dan eksploitasi massal, serta menjadi sangat terindoktrinasi dan mengakar kuat bahwa kita mengira entitas-entitas khayal itu sebagai kebenaran absolut. Selain itu, karena sistem sosial-politik kita didasarkan pada kebenaran yang diimajinasikan, kita tidak dapat menyandikannya dalam informasi DNA. Penemuan tulisan dan angka kemudian membantu kita untuk menyimpan data dan informasi penting seperti hukum, pembayaran pajak, utang dan kepemilikan properti. Tulisan juga berperan dalam pengabadian dan penyebaran mitos-mitos yang kelak berperan dalam proses unifikasi manusia.

• REVOLUSI SAINTIFIK

Sejak Revolusi Kognitif, manusia telah berusaha memahami alam semesta sehingga terciptalah ragam mitos, filosofi, agama-agama seperti animisme dan teisme. Namun, sains membawa lompatan besar dalam kemajuan karena (a) ia mengakui “ketidaktahuan,” bahwa asumsi apa pun dapat dibuktikan salah, dan (b) ia mengaitkan pengamatan dan alat matematika ke dalam teori yang komprehensif, yang kemudian dapat diuji dan diterapkan pada solusi baru.

Kilat diyakini sebagai tanda kemarahan Tuhan, sampai Benjamin Franklin menyanggahnya dengan penangkal petir. Malnutrisi, penyakit dan bahkan kematian sekarang dilihat sebagai masalah yang harus dipecahkan oleh sains daripada dibiarkan sebagai kehendak Tuhan. Sebelum era saintifik, banyak agama dan ideologi menerima begitu saja bahwa kematian adalah nasib, bahkan menjadikannya sebagai sumber utama pemaknaan kehidupan. Proyek utama revolusi saintifik adalah “Proyek Gilgamesh” (diambil dari kisah pahlawan epik yang melakukan perjalanan untuk menghancurkan kematian), yang bertujuan untuk memberi manusia kehidupan kekal atau “a-mortalitas” (berbeda dengan immortalitas, seorang amortal masih bisa mati akibat kecelakaan atau dibunuh).

Namun, sains masih didorong oleh agenda ekonomi, politik, dan agama – orang / lembaga yang menyediakan dana memutuskan di mana penelitian ilmiah akan difokuskan dan untuk apa aplikasinya. Kapitalisme dan imperialisme (bukan teknologi superior) bersama capaian sains mendorong munculnya kekuatan ekonomi Barat dan tuan-tuan kolonial di abad ke-18. Kredit (dan sepupunya, Kapitalisme dan Konsumerisme) adalah pendorong nyata bagi ekonomi modern kita. Sistem global kita akan runtuh jika tidak didukung oleh pertumbuhan tanpa batas, serta peran sains dan kapitalisme dalam mendukung permintaan tanpa akhir kita untuk lebih banyak energi, makanan dan kekayaan.

. . .

Tinggalkan komentar

Rancang situs seperti ini dengan WordPress.com
Mulai